Bali memang dianugerahkan keindahan alam yang tiada duanya. Bali
bukan hanya memikat wisatawan lokal atau turis domestik saja, namun juga
memikat para turis asing sehingga mereka datang lagi dan lagi ke Bali.
Bagi wisatawan, Bali ialah reinkarnasi keindahan surga yang ada di
dunia. Atau dengan kata lain, Bali adalah surganya dunia yang
berpanorama alam menarik dan sangat indah.
Salah
satu yang menjadi daya tarik di Bali ialah kawasan Lembah Pantunan.
Lembah Pantunan ini memiliki kelebihan hamparan sawah yang letaknya
tepat berada didasar bukit kecil dengan keindahan yang sukar dituang
dengan kata-kata dan konon tak kalah dengan keindahan wisata
Ceking-Tegallalang di Gianyar. Karena potensinya inilah yang pada
awalnya membuat pemerintahan daerah setempat berencana untuk
memaksimalkan potensi tersebut supaya mendatangkan pemasukan yang
signifikan.
Namun
sayangnya, hingga kini asa itu rupanya hanya menjadi harapan yang
menggantung di langit karena hampa implementasinya. Lembah Pantunan
seolah disuruh berdiri hanya mengandalkan keindahannya an sich
tanpa ada upaya serius untuk memberikan fasilitas dan atau membangunnya
menjadi objek wisata yang andal. Alhasil, berbagai kelebihan potensi itu
hanya terbengkalai apa adanya dan tentunya juga berimplikasi pada
pemasukan dari sektor kepariwisataan di Lembah Pantunan yang juga apa
adanya.
Asal-Usul
Ditinjau
dari segi bahasa, Pantunan itu berarti “padi”. Jadi Lembah Pantunan
ialah lembah yang menampilkan wisata tanaman padi. Kealamian Lembah
Pantunan ini rupanya yang menjadi daya pikat tambahan bagi wisatawan
sehingga mereka menjadikan Lembah Pantunan sebagai favorit untuk
mengunjunginya. Selain tanaman padi, di lokasi lembah ini juga terdapat
beberapa buah mata air yang memiliki fungsi yag berbeda-beda. Salah
satunya ialah mata air Sudamala yang biasanya digunakan oleh masyarakat
sekitar untuk Pelukatan (pembersihan diri).
0 comments:
Post a Comment